A. Sejarah
Perusahaan
meubel atau furniture Sami Jati didirikan pada tanggal 27 mei 1996 untuk pembangunan tempat
usahanya. Mulai kerja pada tanggal 14 juni 1996. Perusahaan meubel ini
didirikan oleh bapak Mudiyono asal kabupaten Jepara. Perusahaan ini terletak di
desa Jambu Timur kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara. Perusahaan ini mempunyai
cabang dua tempat yang saling berdekatan. Perusahaan Meubel ini membuat meja
yang siap dipasarkan keluar negeri.
B. Visi
& Misi
a.
Visi
Menjadi
perusahaan furniture yang berskala internasional, berdaya saing dan inovatif
serta mampu berkembang, sehat dan mandiri.
b.
Misi
Menyediakan
pelayanan yang bermutu, meningkatkan kinerja organisasi dan sumber daya manusia
untuk memberikan jaminan terhadap kepuasan pelanggan.
C. Struktur
dan tugas tanggung jawabnya
a. Pimpinan
: Mudiyono
Mengatur jalannya meubel Sami Jati dari
pencarian order dan mitra kerja.
b. Staff
produksi : Harsono
Mencatat daftar hadir dan barang masuk
yang telah dibuat oleh pemborong.
c. Bendahara
: Ahmad David Khafindin
Memberi gaji pada semua pekerja baik
pemborong atau pekerja harian.
d. Pekerja
Harian
Menyediakan bahan mentah untuk kemudian
dibuat produk jadi untuk pemborong.
e. Pekerja
pemborong
Membuat bahan mentah menjadi bahan jadi
seperti meja yang siap dikirim.
Analisa Sistem
A. Identifikasi
Masalah
Permasalahan yang terjadi di Sami Jari adalah sebagai berikut :
1. Masih ada kesalahan dalam pencatatan hasil dari barang yang jadi dari pemborong menuju ke tempat penyimpanan
2. Masih ada kesalahan dalam penggajian dari hasil pemborong dan hasil dari yang telah dibuat.
3. Masih kecolongan dalam hal absensi bagi pekerja harian yang tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Sering telatnya pembayaran dari buyyer yang kadang tidak sesuai dengan perjanjian.
Permasalahan yang terjadi di Sami Jari adalah sebagai berikut :
1. Masih ada kesalahan dalam pencatatan hasil dari barang yang jadi dari pemborong menuju ke tempat penyimpanan
2. Masih ada kesalahan dalam penggajian dari hasil pemborong dan hasil dari yang telah dibuat.
3. Masih kecolongan dalam hal absensi bagi pekerja harian yang tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Sering telatnya pembayaran dari buyyer yang kadang tidak sesuai dengan perjanjian.
B. Prosedur
yang Berjalan
a. Penerimaan
pesanan
- Buyyer memberi pesanan
kepada pimpinan.
- Pimpinan menerima
pesanan dari buyyer lalu di acc dan membuat surat perintah kerja diberikan ke
staff produksi.
- Staff produksi menerima
perintah kerja lalu membuat daftar barang pesanan rangkap tiga yang akan dibuat.
FOD penerimaan barang |
b. Produksi
- Staff produksi
menyerahkan daftar barang pesanan rangkap 2 ke pekerja borongan dan rangkap 3
pekerja harian.
- Pekerja harian dan borongan menerima pesanan dan melakukan
proses produksi.
- Proses produksi
selesai, lalu meyerahkan barang jadi ke staff produksi untuk dicatat dan
ditaruh di gudang.
FOD produksi barang |
c. Pengiriman
barang
- Barang digudang
dipacking oleh pekerja harian.
- Barang yang sudah telah
dipacking di catat oleh staff produksi menjadi catatan produk jadi yang telah
dipacking
- Kemudian staff produksi
membuat dokumen pengiriman
- Dokumen pengiriman
diserahkan ke pimpinan, lalu pimpinan membuat surat jalan rangkap 2. Kemudian
diserahkan ke staff produksi.
- Staff produksi menerima
surat jalan 2 rangkap, lalu surat jalan rangkap 1 diarsip oleh staff produksi ,
kemudian rangkap 2 diserahkan bagian
pengiriman.
- Surat jalan diterima
oleh bagian pengiriman barang, lalu bagian pengiriman mengirim barang ke tempat
buyyer.
FOD Pengiriman Barang |
d. Penggajian
- Dokumen hasil absensi
pekerja harian dan hasil barang jadi pemborong dari staff produksi diserahkan
ke bendahara.
- Dokumen yang diterima
oleh bendahara lalu dibuat dokumen daftar gaji sebanyak dua rangkap.
- Dokumen daftar gaji dua
rangkap diserahkan ke pemimpin lalu dibuatkan slip gaji dua rangkap beserta
uang. Lalu dokumen daftar gaji dua rangkap di arsip oleh pimpinan dan slip gaji
dua rangkap dan beserta uang diserahkan ke bendahara.
- Slip gaji dua rangkap beserta
uang diterima oleh bendahara. Lalu slip gaji rangkap 1 beserta uang diberikan
ke pekerja harian dan pekerja pemborong. Sedangkan slip gaji rangkap 1 diarsip
oleh bendahara.
FOD Penggajian |
D. Identifkasi
Kebutuhan
a. Kebutuhan
Fungsional
- Pendataan
barang masuk
o Menu
: kode_barang, nama_barang, jumlah, keterangan.
- Pendataan
barang packing
o Menu
: kode_barang, nama_barang, kode_packing, jumlah, keterangan.
- Pendataan
barang keluar
o Menu
: kode_barang, nama_barang, jumlah, keterangan
- Pendataan
daftar hadir untuk pekerja harian
o Menu
: kode_karyawan, nama_karyawan, jumlah_kehadiran, jumlah_lembur, keterangan.
- Penggajian
pekerja harian
o Menu
: kode_karyawan, nama_karyawan, jumlah_kehadiran, jumlah_lembur, gaji_karyawan,
jumlah_hutang, keterangan.
- Penggajian
pekerja pemborong
o Menu
: kode_karyawan, nama_karyawan, jumlah_barang, jumlah_hutang, keterangan.
- Pengecekan
stok bahan mentah
o Menu
: kode_barang, nama_barang, stok_barang, keterangan.
- Pengadaan
bahan mentah
o Menu
: kode_barang, nama_barang, stok_barang, jumlah_barang, keterangan.
b. Kebutuhan
Non Fungsional
- Operasional
o SO
windows 7
o Tablet
8 inci
o Hardisk
1 tera
o Keyboard
logitek
o Mouse
logitek
o Printer
cannon
- Keamanan
o Username
o Password
- Informasi
o No
HP untuk pemberian informasi lewat SMS atau Telfon
o Informasi
produk yang akan diproduksi
- Kinerja
o Penilaian
kinerja pekerja harian
o Penilaian
kinerja pekerja borongan
o Ketepatan
waktu produksi
o Penilaian
kualitas produk jadi